Selasa, 04 Agustus 2015

PEMECAH BATU YANG SERAKAH


       Assalamu'allaikum
____________________________________________
Diam-diam saya teringat ketika dulu saya masih duduk dibangku SMP kelas 3F,,,, hi,hi,hi,hi,,,,,// ketika itu disuruh buat dongeng sama sang guru, teman-teman banyak dongengnya sama, seperti, : ande-ande lumut, timun mas, asal-usul danau salatiga dan banyuwangi,. Tapi hanya saya aja yang beda buat dongennya dan mereka gak tau he,he,he,,,,,//
Lha kok bisaaaa,,,,,,??
Ya iyalah, karena dongeng ini pernah di ceritakan langsung oleh pengarangnya kepada saya, beliau adalah Bpk almarhum HARDJONO WS  . Dan sebagai rasa terima kasih saya, maka saya mencoba tulis ulang untuk mengenangnya.
Note : ada hikmah dalam dongeng ini
..Selamat membaca,,,,//!!
____________________________________________
PEMECAH BATU YANG SERAKAH
       ..Pada suatu kisah disebuah desa, di pagi hari, ayam berkokok silih berganti,
Segerombolan para pekerja berangkat bekerja, mengais rezeki di pinggiran sungai, mereka adalah pemecah batu, mereka berkerja tanpa mengenal lelah demi keluarga tercinta, sebagian dari mereka ada yang bersyukur atas rezekinya, dan ada pula yang merasa kurang dan tidak bersyukur atas kehidupannya , dan diantara mereka ada seorang pekerja yang sedih dan menangis menjalani hidup dan tak kuasa menahan nasib yang selalu dideritanya, dan seketika itu ada seorang peri yang merasa iba kepadanya dan mendatanginya seraya berkata
Peri : wahai manusia, mengapa engkau sedih,,,,??
Dan dia berkata : aku sedih karena aku miskin wahai peri, aku tak tau sampai kapan akan nasib yang aku alami ini, dan aku ingin kaya agar aku bahagia.
Peri : baiklah jika itu keinginanmu, aku akan kabulkan,,,.
..keesokan harinya, pemecah batu itupun mendadak kaya raya didesanya, dia selalu berfoya-foya dengan hartanya, tetapi beberapa hari kemudian sang raja pun mengambil upeti dari desa ke desa guna keperluan istana dan orang kaya tersebut merasa iri kepada sang raja karena selain lebih kaya, sang raja itupun punya kedudukan yang lebih tinggi, dan orang kaya tersebut merasa iri dan sakit hati dan ingin menjadi raja karena mempunyai martabat yang tinggi dan terhormat tak selang beberapa saat sang peri pun datang dihadapannya dan berkata
Peri : apakah kau ingin menjadi raja,,,? 
Dan dia menjawab : iya, aku merasa iri hati, maka jadi kan lah aku seorang raja wahai peri,,,//
Peri : baiklah,,, aku kabulkan keinginanmu, tunggulah hingga esok hari
     ..dan tak disangka ketika dia terbangun dari tidurnya, dia sadar bahwa keinginannya terkabul, dia menjadi raja yang memerintah, akan tetapi dia menjadi takabur dan sombong memerintah dengan semena-mena, dan suka menyengsarakan rakyatnya, tak beberapa lama, musim kemarau datang, panasnya tak seperti musim kemarau tahun lalu, tapi sekarang panas yang luar biasa tersebut hingga membuat air sungai dan sumur warga kering, pertanian pun gagal panen, seolah-olah matahari itu hanya beberapa meter dari bumi, 
Melihat hal itu, sang raja geram karena merasa tertandingi oleh matahari itu,,
Tiba-tiba sang raja memanggil peri yang biasa membantunya,,,
Raja : wahai peri, aku belum puas akan kekuasaan ini, lihat matahari itu, dia lebih hebat dibandinkan aku.
Peri : ternyata kau masih belum bersyukur juga, baiklah, aku jadikan kau matahari yang panas itu,,,.
..hanya sekedipan mata dia menjadi matahari, tapi karena sifat kesombongannya, dia merajalela, dia membakar semua yang ada dibumi,,, dan ketika musim hujan datang,, panas matahari itu terhalang oleh awan mendung, dan awan itu menghujani bumi yang tandus karena matahari itu, melihat hal itu, , sang matahari merasa tersaingi, panas matahari tak dapat menembus bumi , 
Dengan perasaan marah seraya berkata,,,
Matahari : wahai periiii,,,,// gantikan aku sebagai awan hujan itu, karena menurutKu dia lebih hebat dari aku...
Dan dengan menahan amarahNya, peri itu menjadikan matahari itu jadi awan hujan,,,, dia menjadi jahat dengan hujan yang diturunkan, dia membanjiri semua yang ada didepannya, tapi usahanya tersebut sia-sia karena sebongkah batu besar yang ada di sungai, berapa banyak air yang diturunkan untuk menghanyutkan batu itu tak dapat bisa ia hanyutkan, dan awan hujan itu semakin marah kepada peri yang tak bersalah,,
Awan hujan : periiii,,,,,aku sudah bosan menjadi awan hujan maka kau harus jadikan aku sebagai batu basar itu agar aku kuat dan tak terkalahkan
Dan tak berbicara sedikit pun sang peri menjadikannya sebuah batu yang besar,
..sambil tersenyum sang batu itu berucap,
Batu : aku sudah menjadi batu besar tak terkalahkan, ha,ha,ha,ha....//
..Keesokan hari nya, seperti biasa, sekumpulan pekerja pemecah batu datang kesungai untuk bekerja guna menyambung hidup, mereka kaget setelah melihat sebongkah batu besar, dan saling bekerja sama mereka memecah batu tersebut, ,,
Dan tak disangka sang peri menemui sang batu tersebut dan berkata,,,
Peri : apakah kau sudah puas menjadi batu,,,??
Batu : aku menyesal dengan semua ini, biarpun aku sudah melakukan kejahatan, kini aku mohon kembalikan lah aku pada kehidupan ku semula sebagai pemecah batu, aku ingin kembali bersama teman-teman ku seperti dahulu
Peri : memang penyesalan itu akhir datangnya, maka bersyukurlah dengan apa yang engkau dapat agar engkau dapat meraih kebahagiaan, karena kesombongan itu hanya akan menghancurkanMu.
    ..dan keesokan harinya kehidupan pun kembali sedia kala, ketika pemecah batu itu bersama-sama lagi dengan teman-temannya dengan wajah yang ceria.
            TAMAT..