Senin, 02 Juni 2014

INDONESIA DAN PALESTINA

HUBUNGAN INDONESIA-PALESTINA
              .Hubungan antara Indonesia dan Palestina memiliki
sudah sangat dekat dan ramah. Indonesia
menolak mengakui Negara Israel sampai
kesepakatan damai tercapai antara Israel dan
Palestina. Indonesia telah sangat berdiri
untuk hak dan kebebasan dari
Palestina dan telah mendukung perjuangan
Palestina.
Hubungan  sejarah:
Indonesia sangat bermusuhan terhadap hubungan
dengan Israel sejak awal.
Presiden Sukarno Indonesia sangat
mengutuk agresi Israel terhadap Arab
Serikat dan didukung negara-negara Arab di mereka
perjuangan melawan Israel. Bahkan setelah jatuhnya
Sukarno dan menimbulkan kekuatan Umum
Suharto, Indonesia sangat mendukung
penyebab Palestina. Pemimpin
Organisasi Pembebasan Palestina, Yasser Arafat
telah mengunjungi Indonesia pada tahun 1984 dan tahun 1993.
Dengan jatuhnya Orde Baru, Abdurrahman
Wahid berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan
Israel tapi dia telah dihapus dari kantor di
Agustus 2001 dan tidak ada upaya dipertahankan untuk
meningkatkan hubungan antara Indonesia dan
Israel.
Hubungan bilateral:
Indonesia telah menyambut Palestina
Deklarasi Kemerdekaan oleh Palestina
Dewan Nasional di Algiers, Aljazair dan memiliki
mengakui Negara Palestina pada 16
November 1988. Setahun kemudian kedua Indonesia
dan Palestina menandatangani Komunike Bersama pada
Dimulainya Indonesia-Palestina
Hubungan diplomatik di Ambassadorial Level,
pada tanggal 19 Oktober 1989. Penandatanganan itu
dilakukan oleh Menteri Luar Negeri
Republik Indonesia, Ali Alatas, dan
resmi Pembebasan Palestina
Organisasi, Farouk Kaddoumi. Setelah
upacara penandatanganan, Menteri Palestina untuk
Luar Negeri menugaskan Kedutaan Besar
Palestina Negara di Jakarta. Oleh karena itu,
Indonesia ditugaskan nya Kepala Misi ke
Republik Tunisia sebagai Duta Besar non-
penduduk untuk Palestina sampai 1 Juni 2004, ketika
tugas diturunkan ke
Duta Besar Indonesia untuk Hashemite yang
Kerajaan Yordania di Amman. Selama kunjungan ke
Jorday bulan Mei 2006, Presiden
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
menegaskan dukungan Indonesia untuk Palestina
kemerdekaan termasuk melalui
dimulainya kembali pembicaraan damai, serta
mengungkapkan keprihatinan Indonesia atas
Kondisi Palestina, termasuk dalam hal
keuangan, di tengah-tengah sanksi ekonomi
dikenakan oleh Israel. Pada 21-23 Oktober,
2007, Presiden Palestina Mahmoud Abbas
melakukan kunjungan Negara pertama yang pernah resmi untuk
Indonesia. Selama kunjungannya Presiden Abbas telah
menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan
Indonesia. Perjanjian termasuk
kerjasama di bidang komunikasi
dan pendidikan.
Kritik terhadap kebijakan Israel baru-baru ini
Selama 2008-2009 Perang Gaza, Indonesia
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan,
Pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam
mendukung perjuangan Palestina
orang untuk mempertahankan hak-hak mereka dan
kedaulatan. Dia mengatakan bahwa "Israel` s
unproportionally perang habis-habisan pada Hamas dengan
sejumlah besar korban jiwa adalah tak terlupakan
tragedi kemanusiaan. Kami mengundang semua pihak untuk membantu
menghentikan serangan Israel dan kami akan terus
mendukung perjuangan Palestina. Indonesia
merasa perlu untuk Dewan Keamanan PBB
untuk membuat pertemuan formal dan mengeluarkan
resolusi untuk memaksa Israel menghentikan nya
agresi. "Setelah 31 Mei 2010, Gaza
serangan armada, Presiden Indonesia Susilo
Bambang Yudhoyono mengutuk tindakan Israel.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga
mengutuk tindakan tersebut dan mengatakan bahwa Israel
blokade di Gaza merupakan pelanggaran internasional
hukum.
              ..Sampai kapanpun kami akan slalu mendukung kebebasan para saudara-saudara qw syuhada palestina.